Jumat, 16 November 2012

SABAR bukan berarti lemah dan bodoh



SABAR bukan berarti lemah dan bodoh
              Suatu saat kita naik mobil angkutan umum dari kota A menuju kota B. Tarif angkutan yang berlaku resmi adalah  Rp. 15.000,- . Sopir mobil angkutan yang kita tumpangi  telah menarik ongkos Rp 30.000,-. Kita disuruhnya bersabar atas perlakuan ini, alasannya sabar adalah perilaku terpuji. Kemudian mobil yang kita tumpangi tersesat jalan karena ternyata sopirnya belum hafal jalan. Kita telah berkorban uang dan waktu, sementara rombongan- rombongan yang lain sudah sampai ke kota B, dengan mobil dan sopir angkot yang lain tentunya, kemudian sopir kita lagi-lagi menyuruh kita bersabar, dan meminta ongkos tambahan lagi karena jarak tempuhnya menjadi lebih jauh sebab tersesat tadi. Lagi-lagi sopir kita menyuruh kita bersabar dan bersabar.
Apakah kalau kita patuh dan taat pada sopir dengan dalih sabar, kita juga akan tetap patuh dan bersabar?
Jawaban anda menggambarkan kualitas pemahaman anda akan makna sabar yang sebenarnya.