Dikisahkan bahwa Nabi ‘Isa AS sedang berjalan bersama para
umatnya yang sholih-sholih.
Ada seseorang yang
merasa sedih dan hina karena telah banyak berbuat dosa, ia menyesalinya dan bertaubat memohon ampunan
kepada Allah. Melihat rombongan Nabi ‘Isa AS tersebut, dalam hati ia memohon,
alangkah bahagianya apabila ia dapat bergabung dalam rombongan orang-orang
sholih bersama Nabi ‘Isa AS. Ternyata Allah telah menerima taubatnya, dan telah
mengampuninya dan mengabulkan keinginanya dapat bergabung bersama rombangan
Nabi ‘Isa AS.
Tetapi orang-orang Sholih pengikut Nabi merasa risih dan
merasa tidak pantas didatangi orang yang pernah bergelimang dosa.
Allah murka dengan kesombongan orang-orang sholih tersebut,
dan menyatakan bahwa orang-orang sholih
tersebut menjadi orang-orang yang kosong, zero, nol, artinya semua amal
sholihnya telah sirna karena kesombongannya dan telah meremehkan ampunan-Nya.
Dan Allah telah menyatakan bahwa
orang yang tadinya bergelimang dosa dan
telah bertaubat, menjadi seseorang yang dinyatakan menjadi orang Sholih, jauh lebih mulia di atas orang-orang
yang telah kosong. Mengapa? Ternyata manusia tidak boleh “ngilani”
maghfirah-Nya…..
Subkhanaka laa ‘ilma lana illa maa ‘ngallamtana innaka
antal ‘aliimul khakiim.
1 komentar:
Sing Gawe Tulisan Lah ora Sombong Yah,,hehhe
Posting Komentar